Selasa, 09 April 2013

Macam-macam Problem Tidur dan Penyembuhannya

Mendengkur

Mendengkur dapat terjadi pada siapa saja. Penelitian menyebutkan bahwa 45% pria dan 30% wanita mendengkur dalam tidurnya. Andakah salah satunya?
Mendengkur atau mengorok merupakan suara bergetar yang ditimbulkan saat kita dalam keadaan tidur. Suara ini biasanya ditandai dengan bunyi yang cukup keras yang berasal dari rongga mulut dan hidung. Suara dengkuran ini terjadi akibat menyempitnya saluran nafas sehingga jaringan lunak pada langit-langit mulut di dekat tenggorokan bergetar. Meski orang dengan berat badan berlebih berisiko tinggi tidur mendengkur namun pada kenyataannya, hampir semua orang pernah mendengkur berapapun berat badan mereka. Ketahui penyebab kebiasaan ini serta cara mengatasinya secara tepat.
Penyebab Mendengkur
Posisi Tidur
Tidur telentang merupakan salah satu penyebab tidur mendengkur. Saat tidur telentang, posisi mulut akan cenderung terbuka dan lidah akan terdorong ke dalam tenggorokan sehingga dapat menyebabkan penyumbatan saluran nafas dan menyebabkan suara dengkuran.
Kebiasaan Merokok
Selain tidak sehat bagi kesehatan paru-paru dan jantung Anda, kebiasaan merokok juga dapat menyebabkan tidur mendengkur. Merokok dapat memicu peradangan pada tenggorokan dan saluran nafas. Peradangan inilah yang pada akhirnya dapat mengkibatkan suara dengkuran saat tidur.
Gangguan pada Hidung
Beberapa orang mendengkur karena mereka mengalami alergi, perubahan cuaca, atau ketika mereka memiliki infeksi sinus. Kelainan bentuk hidung seperti septum yang menyimpang (perubahan struktural pada dinding yang memisahkan satu lubang hidung dari yang lain) atau polip hidung juga bisa menyebabkan tidur mendengkur.
Kelebihan Berat Badan
Orang dengan kelebihan berat badan biasanya akan memiliki jaringan tenggorokan yang lebih besar pula. Pembesaran tenggorokan ini dapat mengakibatkan penyempitan saluran pernafasan dan menyebabkan tidur mendengkur.


Sleep Apnea
Sleep apnea merupakan gangguan atau kelainan yang ditandai dengan berkurangnya bahkan berhentinya nafas selama tidur. Periode apnea dapat terjadi 10 detik atau lebih. Hal ini dapat menyebabkan penghentian aliran udara yang berdampak pada penurunan oksigen dalam darah sebesar 4%, sehingga secara langsung menyebabkan pengurangan transfer oksigen ke dalam darah.
Cara Mengatasi Tidur Mendengkur
Berikut ini ada beberapa cara efektif untuk mengatasi kebiasaan mendengkur, yaitu:
  • Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengubah posisi tidur Anda. tidur dalam posisi miring akan membantu Anda mengurangi dengkuran
  • Hentikan kebiasaan merokok dan mengkonsumsi minuman keras.
  • Kurangi kelebihan berat badan Anda dengan cara mengatur pola makan dan olahraga rutin 3-5 kali seminggu.
  • Konsultasikan dengan dokter apakah kebiasaan mendengkur Anda berhubungan dengan penyakit tertentu atau tidak.
  • Nah, jika Anda memiliki kebiasaan mendengkur, segera atasi dengan beberapa tips di atas. Semoga bermanfaat!


    tidur ngiler

    Ngiler adalah salah satu masalah dalam tidur, ini termasuk kebiasaan yang memalukan, karena jika tidak segera diatasi, kebiasaan ini akan terus berlanjut. Jika seseorang mengiler saat tidur tentu akan membuat tidurnya menjadi tidak nyaman. Air liur yang keluar dari mulut ini terkadang sulit untuk dicegah, sehingga membuat orang menjadi malu saat terbangun. Inilah penyebab-penyebab orang ngiler saat tertidur :
    • Adanya masalah pada gigi, seperti infeksi pada gigi atau gusi orang tersebut yang mempengaruhi air liur.
    • Tidur dengan mulut terbuka. Tidur dengan kondisi seperti ini menyebabkan mulut kering lebih cepat karena kelembaban dari mulut hilang. Hal ini memicu air liur yang ada di dalam mulut
    • Efek samping dari obat yang dikonsumsi. Beberapa obat terkadang memiliki efek samping seperti mulut kering atau menyebabkan adanya gangguan pada kelenjar yang bertugas memproduksi air liur.
    • Memiliki anatomi mulut yang tidak normal, seperti lidah yang terlalu besar, gigi yang terlalu rapat atau pembesaran kelenjar limpa.
    • Kebiasaan sejak kecil, dan itu tidak dirubah sampai dewasa

    Lalu apakah ngiler itu bisa dicegas, tentu saja bisa, ada beberapa tips agar kita tidak ngiler saat tidur
    • Hindari makanan yang merangsang (asam, pedas)
    • Biasakan makan menggunakan tangan.
    • Berkumur – kumur dengan air hangat dicampur dengan habbatussauda
    • Biasakan tidur terlentang
    • Mengunyah daun sirih terutama sebelum tidur dan atau menggosok gigi dengan pasta gigi yang mengandung ekstrak daun sirih.
    Insomnia
     
    Insomniac adalah orang yang mengalami “penyakit” susah tidur. Imsonia sendiri ada beberapa macam. Ada penderita insomnia yang yang hanya berbaring dan tidak pernah bisa untuk tertidur, Ada penderita yang bisa tertidur tapi selalu gelisah dalam tidurnya. Dari dua tipe insomnia ini, tipe kedualah yang relatif bisa sembuh.

    Gelisah dalam tidur, sebuah mutasi genetik: Sebuah studi menunjukkan diketahui adanya mutasi pada dua gen yang bisa memberikan informasi mengenai insomnia agar membaik. Ada dua kontrol gen perangsang elektrik pada wilayah tertentu di otak yang berperan serta terhadap masalah tidur.

    Para penderita iInsomnia sering menderita kelelahan kronis. Mereka juga kemungkinan besar memiliki risiko terkena depresi. Hanya saja memang tidak semua kasus kelelahan kronis dan depresi disebabkan oleh insomnia. Inilah yang membuat insomnia sangat sulit didiagnosa.
    Hingga saat ini, belum diketahui obat mujarab untuk insomnia. Banyak orang yang menderita insomnia menggunakan obat tidur untuk kelelapan tidur mereka, namun penggunaan obat tidur dalam jangka panjang akan berakibat fatal bagi kesehatan.

    Terapi pun banyak dilakukan untuk menyembuhkan insomnia, namun butuh waktu yang tidak sebentar agar insomnia dapat segera teratasi.

    Di sini ada 5 tips populer dari Psikolog Klinis dan Ahli Gangguan Tidur Amerika Serikat, Dr Michael J Breus PhD agar tidur Anda berkualitas :
    • Buat jam santai Anda sebelum tidur. Berhenti bekerja. Apapun pekerjaan Anda hari itu, tinggalkanlah. Lakukan sesuatu hal yang bisa membuat Anda bersantai, seperti mandi air hangat diselingi musik ringan, membaca bahan bacaan ringan, atau menonton TV jika memang dapat membuat Anda santai (hindari berita TV).
    • Pergi tidur dan bangun pada jam yang sama selama 7 hari.
    • Jadwalkan untuk berolahraga selama 30 menit dalam sehari selama seminggu. Anda bisa membagi-baginya dalam beberapa waktu dalam sehari. Misalnya, 10 menit jogging sebelum makan pagi, 10 menit pada saat makan siang, dan 10 menit pada waktu makan malam.
    • Hindari kafein setelah jam 2 siang. Jangan pula mengonsumsi minuman bersoda dan obat sakit kepala.
    • Lakukan relaksasi tubuh dan pikiran seperti meditasi, yoga, atau pijat relaksasi.
      Hindari obat tidur
      Sementara itu sebuah artikel di Astaga.Com sangat menyarankan agar penderita menghindari obat tidur karena dapat menyebabkan ketergantungan. Dalam artikel itu disebutkan juga tips berikut ini untuk mengurangi atau mengobati insomnia;
    • Jika Anda tidak bisa segera terlelap setelah berada di tempat tidur cobalah untuk bersikap santai. Gunakan waktu untuk melakukan aktivitas yang Anda sukai, sebab perasaan gelisah hanya akan memperburuk keadaan.
    Yang bisa Anda lakukan:
    • Lakukan olah raga di siang hari agar badan terasa lelah. Atau, lakukan olah raga ringan seperti jalan kaki di udara terbuka kira-kira sejam sebelum tidur.
    • Mandi air hangat bisa membuat rileks. Hindari minuman bersoda, teh, kopi, serta makanan seperti coklat dan es krim.
    • Bacaan yang tidak berkaitan dengan pekerjaan atau pelajaran sering bisa membuat mengantuk.
    • Tempat tidur dan suasana lingkungan yang nyaman akan membantu mempermudah tidur. Jaga suhu ruangan tak terlalu panas atau terlalu dingin. Umumnya orang tidur nyenyak pada ruangan yang sejuk.
    • Yoga dan teknik relaksasi lain juga bisa membantu.
    • Banyak makan sayur daun kangkung tanpa batang, sebab kangkung memiliki khasiat sedatif (obat tidur).
    • Suplemen mineral seperti kalsium, magnesium, serta inositol yang diminum 30 menit sebelum tidur, bisa membantu mengatasi insomnia. 
       
       Tidur Berjalan
      Tidur sambil berjalan, yang juga dikenal dengan istilah somnambulisme merupakan kondisi gangguan tidur yang terbilang cukup aneh dan kadang-kadang dapat sangat membahayakan bagi penderitanya maupun orang di sekitarnya. Gangguan tidur jenis ini dialami oleh 25 persen anak-anak dan 3 persen orang dewasa. Tidur sambil berjalan disebabkan karena penderitanya terbangun dari tahapan tidur non-REM (tahapan tidur paling dalam dan tanpa mimpi) dan melakukan kegiatan yang biasanya dilakukan ketika ia sedang berada dalam kondisi kesadaran penuh.


      Para penderita tidur sambil berjalan telah tercatat melakukan berbagai aktivitas dari memasak, menyetir, menulis surat, berhubungan seks dengan orang asing dan bahkan sampai melakukan pembunuhan. Mereka melakukan tindakan ini dengan ekspresi kosong di wajah mereka, dan kemudian mereka biasanya hanya memiliki sedikit ingatan atau bahkan sama sekali tidak dapat mengingat akan apa yang mereka lakukan.

      Selama ratusan tahun, para dokter dan ilmuwan telah berusaha untuk menemukan apa sebenarnya yang menyebabkan seseorang berjalan dalam tidurnya. Sampai saat ini para ilmuwan belum mendapat jawaban yang memuaskan, tetapi mereka mulai mengungkap akar penyebab tidur sambil berjalan ini.

      Para ilmuwan menemukan bukti yang kuat bahwa penyebab tidur berjalan kemungkinan adalah salah satu atau beberapa gen yang terletak pada kromosom 20. Mereka menduga bahwa gen tersebut bertanggung jawab untuk menyebabkan seseorang tidur sambil berjalan karena gen tersebut diketahui turut berperan penting untuk aktivitas otak.

      Sebagai contoh, cacat genetika bisa terjadi pada gen yang biasanya bertanggung jawab untuk mematikan fungsi motorik ketika seseorang tidur. Jika gen tersebut salah mematikan fungsi motorik, hal ini dapat menyebabkan penderita secara fisik bertindak dengan impuls bawah sadar mereka. Dengan kata lain, otak tidak dapat lagi membedakan antara tidur dan terjaga.

      Namun, ada juga data lain yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tidur sambil berjalan dengan "sleep apnea", yaitu gangguan tidur di mana orang yang tidur kadang-kadang akan berhenti bernapas sejenak. Sehingga para peneliti menduga bahwa salah satu jenis gen yang memiliki peran dalam fungsi pernapasan mungkin terlibat dalam tidur sambil berjalan ini juga.

      Penelitian lebih lanjut akan menentukan hipotesis mana yang benar. Tetapi di luar itu, faktor cacat genetika ini sendiri bukanlah satu-satunya faktor tunggal yang menyebabkan orang tidur sambil berjalan. Terjadinya tidur sambil berjalan membutuhkan predisposisi genetika dan faktor-faktor dasar lainnya seperti kurang tidur atau stres. Di samping itu, ada juga faktor pemicu tidur sambil berjalan seperti suara gaduh atau hanya sekadar sentuhan. Kesemua faktor inilah yang membentuk latar belakang untuk terjadinya tidur sambil berjalan. Sehingga untuk menciptakan tidur malam yang lancar, para penderita tidur sambil berjalan sebaiknya mengurangi tingkat stres mereka sebanyak mungkin, tidur dengan cukup dan menghindari kontak suara dan fisik pada malam hari.


      sumber referensi:
      http://www.berbagaihal.com/2012/02/penyebab-tidur-sambil-berjalan.html
       http://mypotik.blogspot.com/2010/04/cara-mengatasi-insomnia-atau-gangguan.html
       http://sulaimantap.wordpress.com/2011/01/17/penyebab-penyebab-dan-tips-menghilangkan-kebiasaan-ngiler/
       http://duniafitnes.com/health/mendengkur-ketahui-penyebab-dan-cara-mengatasinya.html


    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar